Pages

Pages

11.4.12

Pemahaman Kompetensi Mata Kuliah Lintas Budaya melalui Model Alat Bantu Pengajaran Berbasis Media Digital dan Multimedia

What Is Culture?

Culture is often compared to an iceberg: you can see only a small portion of it, as most of it is hidden beneath the surface. The tip of the iceberg represents the visible aspects of culture, such as behaviour, music, literature, and dress. In this analogy, the remaining huge chunk of ice beneath the surface represents the invisible dimensions of culture, which include assumptions, values, and beliefs. For the purpose of this module, here is the way to think about culture:

A major component of a culture is its systems of values, beliefs, and material products. First, culture includes belief systems that involve stories, or myths, the interpretation of which can give people insight into how they should feel, think, and/or behave .

Body Aspects Our body says a lot about us in many ways as we communicate. Body movement can indicate attitudes, and feelings while also acting as illustrators and regulators. Our body movement includes the heads, eyes, shoulders, lips, eyebrows, neck, legs, arms, fingers, orientation, hands and gestures. Together these pieces can convey if we’re comfortable, unhappy, friendly, anxious, nervous and many other messages. With so many parts conveying messages, you can see how easily things can get confused and how difficult it is to manipulate nonverbal communication. Just think of the different messages which are communicated through facing a person, touching, standing at various distances and in different stances. With careful thought, however, we may begin using our bodies to further our clarity and meaning. This discussion has broken down body language into several areas: proxemics, appearance, eye contact, and physical behavior. We will continue by looking at each area.

Perangkat Lunak - Modul Aplikasi Lintas Budaya Cross Culture Understanding. Komunikasi Non-Verbal Komunikasi non-verbal merupakan bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi non-verbal menggunakan tanda-tanda melalui tubuh, meliputi gerak tubuh, ekspresi muka, nada suara.






Sebagai contoh, ekspresi muka seseorang bisa membedakan apakah ia sedang marah, murung atau menghadapi ketakutan. Jika seseorang mengatakan “saya gembira sekali!” namun wajahnya menunjukkan kemurungan, maka seringkali kita lebih percaya pada tanda-tanda non-verbal daripada komunikasi verbalnya.

Dengan melihat tanda-tanda komun
ikasi non-verbal anda dapat memahami perasaan seseorang yang sebenarnya. Berdasarkan perkiraan ada 700,000 bentuk komunikasi non-verbal yang biasa dipakai umat manusia dari berbagai budaya yang berbeda. Setiap budaya mempunyai bentuk komunikasi non-verbalnya masing-masing. Beberapa mempunyai pengertian yang sama, namun tidak jarang tanda-tanda non-verbal yang sama mempunyai pengertian yang berbeda, bahkan bertentangan. Dalam konteks relasi dalam organisasi, seorang atasan memberukan kejelian dalam menafsirkan bentuk-bentuk komunikasi non-verbal, yang seringkali lebih bersifat alami dan mencerminkan kondisi seseorang yang sebenarnya.

Berikut ini jenis-jenis komunikasi non-verbal yang bisa menunjukkan bagaimana seseorang mengeksperikan emosinya dalam berhubungan dengan orang lain, diantaranya:

  • Ekspresi muka Wajah merefleksikan apa yang sebenarnya anda rasakan. Anda bisa mengkomunikasikan rasa cinta anda, ketakutan, kegembiraan, kesedihan melalui muka anda, apakah itu melalui mata, bibir, atau jidat. Muka merupakan tempat utama dalam mengekspresikan emosi seseorang. Ini dapat terlihat dari jenis dan intensitas perubahan muka seseorang. Mata seseorang terutama sangat efektif untuk mengindikasikan perhatian dan minat, mempengaruhi orang lain, mengatur interaksi dan membuat dominasi.
  • Badan Sikap badan Anda akan mewakili bagaimana keadaan anda. Apakah anda dalam kondisi emosi, percaya diri, riang, kelihatan bingung, suasana hati yang kurang baik, atau putus asa. Dalam suatu proses wawancara posisi badan biasanya dapat menunjukkan situasi yang dihadapi oleh pelamar kerja, apakah percaya diri atau kurang percaya diri.
  • Gerak tubuh Gerak tubuh bisa menunjukkan komunikasi seseorang. Seseorang yang mengatakan “tidak tahu!”, mungkin akan menggelengkan kepalanya, atau jika seseorang menunjukkan rasa tidak peduli terhadap pertanyaan kita, bisa saja dia menganggkat bahunya.
  • Intonasi suara Intonasi suara dapat menunjukkan komunikasi. Berbicara dengan tekanan tertentu, berbicara keras, marah atau sinis dan meremehkan dapat diketahui dari intonasi bicaranya.
  • Kontak mata Komunikasi seseorang dapat menggunakan tatapan matanya. Apakah ia marah, cinta, atau sedih dapat diketahui dari tatapan matanya. Seringkali tatapan mata tidak dapat membohongi. Orang dengan dapat mudah menangkap suasana hati lawan bicaranya dengan melihat tatapan matanya
  • Sentuhan Sentuhan merupakan merupakan pokok dalam mengkomunikasikan kehangatan dan kenyamanan seseorang. Dalam banyak budaya, sentuhan digunakan untuk menyampaikan rasa sayang, cinta dan kehangatan perlakukan. Jika seorang atasan menepuk-nepuk bahu bawahannya, dapat diartikan dia menunjukkan appresiasinya atau pujian, bisa juga dalam situasi tertentu diartikan dia sedang memberikan dorongan kepada bawahannya tersebut.