11.10.14

Pendidikan dan Teknologi Pesantren Rowosari Rawa Pening berbasis Sains dan Teknologi- Program Santri Masuk Kampus

Rowosari merupakan desa yang terletak di kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Dimana mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan nelayan, yang mana diketahui wilayah desa rawasari, tuntang teletak ditepian rawa pening (luas rawa= 2.670 Ha), Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Di Rawapening terdapat 5 dusun diantaranya dusun Rowosabi, Rowosari, Rowopolo, Rowodanar dan Rowoanyar. Permasalahan lingkungan rawa dengan melimpahnya gulma berupa limbah enceng gondok menjadi persoalan. Permasalahan kompleks di Rawa Pening, Danau seluas 2.670 hektar itu hingga kini dipenuhi gulma eceng gondok yang pertumbuhannya tak terkendali. Laju sedimentasi di danau itu mencapai 270-880 kilogram per hari atau 780 ton per tahun (Kompas, 2013). Akibatnya, volume air berkurang hingga 30 persen dari kapasitas maksimum 65 juta meter kubik. Jika permasalahan itu tidak segera ditangani, dalam 10 tahun ke depan atau pada 2021, Rawa Pening diperkirakan menjadi daratan. Hal ini memberikan imbas yang signifikan menggingat masyarakat disekitar rawa pening memanfaatkan rawa tersebut untuk menopang hidup, bagi peningkatan kesejahteraan merka; yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sangat bergantung pada kondisi alam Rawa pening (Sindo,2012). Pada sisi lain berbagai penelitian dan artikel ilmiah tentang pemberdayaan masyarakat pesantren menujukkan nilai strategis pondok pesantren sebagai model pengembangan sisio-religi sekaligus sebagai sosio-religi center. Berdasarkan penelitian dan artikel ilmiah sebelumnya: telah dipublikasikan suatu kesimpulan bahwa; a) Suratno Bejo, 2005: “bahawa pesantren mempunyai peranan dan pengaruh besar terhadap pengembangan dan peningkatan mutu masyarakat desa di sekitarnya serta memberikan dampak positif dalam bidang pendidikan, agama dan sosial budaya dan ekonomi”; b) Iwan Hermawan, 2011: Pengembangan Konsep Sekolah Alam dan Rekayasa Biogas dan Pupuk Cair Organik mendorong Kemandirian Pesantren dan Unit Ekonomi Masyarakat di Sekitarnya dalam Bidang Pendidikan dan Produksi di Kampung Ngrembel, Gunung Pati. (Publikasi DIANMAS Jawa Tengah, 2011);” c) Supriyanto. 2011: bahwa pesantren yang melakukan pendidikan ekonomi secara sadar dan terprogram dalam kurikulum pendidikan dinniyah (agama), dimotori kyai dan melibatkan anggota komunitas pesantren, dapat memberdayakan ekonomi anggota komunitas pondok pesantren dan masyarakat seperti yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. d) Artikel Kementrian Lingkungan Hidup, 2011: Secara teknologis dan biologis pemanfaatan eceng gondok sebagai sumber daya energi biogas memiliki efisiensi tinggi karena residu proses biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk berkualitas tinggi. Gas methana yang terkandung dalam eceng gondok setelah melalui prosesnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif seperti untuk memasak dan energi listrik.

Desa Tuntang dan desa disekitar rawa pening memiliki banyak pesantren tradisional, yang yang merupakan modal sosial dalam menyelesaikan permasalahan penciptaan nilai tambah produksi dari gulma limbah enceng gondok selain bagi kerajinan yang mulai di minati pasar ekpor mebel kembali setelah sebelumnya mengalami kejenuhan. Produksi gulma bagi kesejahteraan masyarakat lingkar Rawapening. Enceng Gondok selain diolah menjadi bahan baku mebel berkualitas ekspor, juga dalam beberapa penelitian telah dikaji dan dikembangkan menjadi paklan ternak, pupuk cair orgnaik maupun difermentasi menjadi bio etanol dan telah dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan berotor [Lihat Youtube]. Pesantren tradisonal, seperti RUQ mengembangkan konsep pendidikan syariah dan pengembangan softskill yang diberikan pada siswa/ santri yang bermanfaat kelak setelah mereka keluar dari pesantren sepereti membuat sulam maupun, mebel maupun ketrampilan pertukangan lainnya. Mitra program PPM IBM adalah Pesanten Roudlotu Usysyaaqil Quran (RUQ) dan merupakan pondok pesntren Al Hafiz untuk mendidik santri putra dan putri, dengan range usia santri mulai 5-20 tahun. Sebagian besar penduduk desa di sekitar Danau Rawapening bermata pencaharian sebagai petani (6.970 orang atau 21,36%) atau buruh tani (9.749 orang atau 29,88%), dan hanya 11,20% menjadi buruh industri. Hal sama juga terjadi pada sektor petanian. Meskipun perairan Danau Rawapening dapat dimanfaatkan untuk usaha perikanan (budidaya dan penangkapan) tetapi hanya 2.251 orang (6,90%) yang memanfaatkan. Dari gambaran analisis situasi Pesantren Mitra dan Kelompk Masyarkat Lingkar Rawa Pening yang muncul, menjadi aspek strategis yang perlu dikembangkan dalam "Program Pengabdian Ipteks bagi Pesantren dan Kelompok Tani di Rawa Pening", hal demikian sebagai upaya mendorong peningkatan nilai tambah ekonomi di masyarakat dan sebagai pusat pembelajaran ilmu agama yang secara tradisonal memiliki nilai strategis di masyarakat".


Ipteks bagi Masyarakat Pesantren: "Santri Masuk Kampus"

Lokasi
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pondok Al Hafiz Rodhlotu Usysaaqil Quran (USQ) Rowosari Terletak di Tepi Rawa Pening.
Alumni dan Pengurus Pesantren.
Ustad Badi +62 856 411 56 159
Pak Wanto  +62 856 404 20 999
Saat ini jumlah santri sekitar 180 Santri yang berasal dari berbagai dareah di Jawa Tengah. 
Pondok Pesantren USQ Menerima Pendaftaran Santri/ Santriwati Baru
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pesantren merupakan sosio-religi center dan domian pendidikan utama di linkungan Tuntang, dimana dipesantren RUQ terdapat 180 santri yang berasal dari berbagai daerah, dengan latar belakang ekonomi mereka merupakan kelas ekonomi menengah kebawah, sehingga seringkali santri ditarik pulang oleh orangtua mereka, karena permasalahan biaya. Bidang pendidikan dikembangkan Pesanten RUQ dengan muatan keagamaan (akidah, syariah) namun di sisi lain, minimnya input sains dan teknologi mengakibatkan peserta didik kurang berkembang dalam metode berpikir dan cakrawala pemahaman mengenai fenomena sains diluar pendidikan syariah. Kondisi ini telah disadari oleh pengurus pesantren sehingga mulai melakukan kajian kurikulum bidang sains teknologi yang berakar dari potensi lingkungan pondok pesantren yang dimiliki: bertani, beternak, pengembangan pendidikan, produk mabelar. Minat pengembangan pembelajaran bidang teknologi pendidikan terapan dan sains alam ditunjukkan dengan menyedikaan ruangan kelas baru pembelajaran tehnologi informasi. Arah dari program ini adalah : a) pendekatan pendidikan ponpes yang berakar pada sains dan teknologi melalui pembuatan ruang internet center di ponpes dan program santri masuk kampus; b) penciptaan pelatihan dan praktikum pembutan pupuk organik dengan bahan utama enceng gondok; c) pupuk padatan enceng gondok; desain kemasan produk pupuk organik; serta d) mendorong publikasi ikon produk kewilayaan dan informasi kegiatan dengan web.



Selain pengembangan Ruang Internet Center, pelatihan pembuatan pupuk enceng gondok, konten softskill berupa pelatihan bidang teknologi informasi untuk santri RUQ , meliputi: (a) Pelatihan Desain Grafis dengan Arah Objektif Pembuatan Desain Kalender. (b) Pelatihan Video Editing, dimaksudkan santri mampu mengungah file kegiatan PHBI, Grup Rebana dan Kasidah, Akhirusanah maupun kegiatan lainnya sebagai publisitas. (c) Pelatihan mengunakan Internet untuk mendapatkan referensi pendidikan dan sains serta pelatihan untuk mengelola website yang telah dikembangkan berbasis content management sytem. Pada kegiatan PPM IBM baik berupa desain kemasan, desain website pesantren mitra dilakukan di Labolatorium MICE (Meeting Incentive Convention and Exhibition) Jurusan Adminisrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang, dengan Ka. Lab MICE: Iwan Hermawan/ Asisten Lab: Arip Triatmojo. Laboratorium MICE dilengkapi dengan teknologi, akses internet, instrumen produksi yang digunakan sebagai praktikum membuat deisan brosur, poster, kemasan, aneka souvenir kegiatan iven, rekam iklan radio dan video, serta digunakan untuk praktikum pemrograman bisnis. Kegiatan PPM IBM Dikti-Polines "Santri Masuk Kampus" diselenggrakan di Lab. MICE, dimana proses desain kemasan, website serta instruktur pelatihan dikelola oleh mahasiswa Prodi AB dan MK yang seringkali terlibat aktif dalam penelitan dan pengabdian dosen-dosen mereka. Dalam program pengabdian mahasiswa dan santri tampak antusias bertanya jawab bagaimana mengoperasikan komputer dan memelihara website.




Publikasi Sematik Udinus 2014


Referensi
[1]    Alifudin, Galih. 2010. Pemanfaatan Tanaman Enceng Gondok Sebagai Pupuk Cair. Laporan Penelitian. Laporan Penelitian Mahasiswa UPN Jawa Timur Akses: Tanggal: 11 Maret 2013, Jam: 13.00 wib http://eprints.upnjatim.ac.id/1337/1/aliffudin_pemanfaatan_tanaman.pdf 
[2]    Anggraeni Pratiwi . Data Lingkungan Dan Hidrologi Untuk Kajian Hidro Lingkungan Rawa Pening: Rawa Pening 10 Tahun Lagi JadiDaratan. Akases: http://www.scribd.com/doc/96787816/Data-Lingkungan-Dan-Hidrologi-Untuk-Kajian-Hidro-Lingkungan-Rawa-Pening. Tanggal: 09-09-2014, Jam:07.20.
[3]    Dhofier, Zamakhsyari, 1984 .Tradisi Pesantren .Jakarta: LP3ES
[4]    Gozali, Buhri 2000. Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: CV Prasasti.
[5]   Iwan Hermawan, VS. Tripriyo. 2012. “Model Pengembangan Kemandirian Bidang Produksi melalui Pemanfaatan Siklus Alam”.  Prosiding Seminar Nasional Manajemen dan Bisnis. ISBN: 978-602-9171-11-2.
[6]  Iwan Hermawan. 2011. “Pengembangan Kemandirian bidang Pendidikan, Sosio Ekonomi pada Pesantren Desa Ngrembel dan Unit Ekonomi Masyrakat disekiatnya.” Jurnal DIANMAS. Inovasi dan Aplikasi Ipteks. vol.1 No.1 ISSN: 2089-9602.
[7]   Isroi. 2008. KOMPOS. Makalah. Balai Penelitian Bioteknologi. Perkebunan Indonesia, Bogor
[8]  Jateng Promo. “PAD Kab. Semarang”. Direktori Jateng Promo Situs: http://promojateng-bikk.com Akses, Tanggal : 21 April 2013 . Jam: 20.00 wib
[9]   Kementrian Lingkungan Hidup. 2011. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Pengendalian Lingkungan Air: Rencana Desain Biodisiter Enceng Gondok.  Lampiran I Nomer. 37 Tahun 2009. Akses: http://www.menlh.go.id/Peraturan/PERMEN/PermenLH37-2009/LampIB-DAKLH-2010.pdf
[10]  Laksana Umana. 2012. Pemanfaatan Enceng Gondok Sebagai Pakan Ternak dan Reduktor Beban Pencemaran Limbah Domestik pada Kawasan Danau Toba. Docstoc. Akses: http://www.docstoc.com/docs/32691023/Pemanfaatan-Eceng-gondok-sebagai-pakan-ternak-dan-reduktor-beban  Tanggal 3 April 2013 Jam 18.30 wib
[11]  Mustika Widowati, Iwan Hermawan dkk. 2012. Penerapan Teknologi Pemasaran di UKM Center Kabupaten Semarang. Laporan Pengabdian Masyarakat DIPA 2012; 0584/023-04.02.01/13/2012. Politeknik Negeri Semarang (belum terpublikasikan).
[12]  Supriyanto.2011. Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Pesantren dalam Perspektif Pendidikan Ekonomi: Studi Multi Situs di Pesantren Sidogiri dan Pesantren Parasgempal Jawa Timur. (Disertasi). Akses : http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/11665, Tanggal: 1 Maret 2013 Jam 12.00 wib.
[13]  Suratno Bejo 2006. “ Peranan Pondok Pesantren Al Asror Terhadap Kehidupan Masyarakat Desa Patemon Kecamatan Gunungpati Kota Semarang” Digilab. Universitas Negeri Semarang.
[14]  Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Pesantren dalam Perspektif Pendidikan Ekonomi: Studi Multi Situs di Pesantren Sidogiri dan Pesantren Parasgempal Jawa Timur. (Disertasi). Akses: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/11665 Tanggal: 09-09-2014, Jam:07.20.

Newer Prev Home