25.9.15

Teknik Burning untuk Penciptaan Efisiensi Pengecoran Industri Logam Pis Kepeng di Juwana

Kota Juwana merupakan kota industri dimana yang menjadi ciri khas kabupaten Juwana adalah kerajinan logam kuningan. Puluhan industri kerajinan kuningan banyak tersebar di kabupaten ini, terutama di Kecamatan Juwana. Pangsa pasar hasil kerajinan kuningan juga merambah ke sejumlah negara di dunia. Produk yang dihasilkan di sentra kerajinan kuningan Juwana, mulai dari barang untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari spare-part kendaraan sampai dengan produk cinderamata. Trend permintaan pasar dari produk kerajinan ekspor yang berkembang di Juwana adalah berupa kerajinan koin. “Pis bolong” atau “uang kepeng” pernah menjadi alat transaksi di Jawa dan Bali pada masa lampau, bentuknya bulat pipih dan pada bagian tengahnya berlobang. Pada kedua permukaannya berisi tulisan huruf Cina.


Pis kepeng juga digunakan berbagai sarana upacara seperti di Bali, Thailand, Korea dan Cina masih memanfaatkannya untuk beribadah agama Hindu dan Budha, selain itu trend kerajinan logam “pis bolong” yang berkembang saat ini dimanfaatkan pula untuk membuat produk turunan berupa cenderamata kerajinan koin untuk kepentingan pariwisata. Pis bolong yang berbentuk uang logam dengan lubang segi empat di tengah dibuat dari campuran logam seperti perunggu, tembaga, atau kuningan. Melihat dari huruf yang tertera pada pis bolong ini dapat diketahui dari mana asal mula pis bolong ini. Pis bolong ini diperkirakan datang dari negeri Cina pada jaman Majapahit yang dijadikan sebagai alat pembayaran.  Uang kepeng tersebut kini menjadi kerajinan berdaya tarik seni dan mampu menembus pasar mancanegara. Saat ini melalui pintu masuk Pulau Bali, pasar mancanegara antusias memesan kerajinan uang kepeng, karena bentuknya yang khas, belum ada kompetitor dari negara lain, serta model yang memadukan unsur industri kreatif dalam bidang craft, ritual, mitos dan seni (art) yang cocok diperuntukkan sebagai suvenir maupun interior pada daerah tujuan wisata.  Berbagai model dan jenis kerajinan uang kepeng sudah banyak diserap pasar mancanegara sejak 1990-an. Terbanyak model dewa-dewi (Agama Hindu); seperti Dewi Sri, Rama Sinta, Legong dan masih banyak lainnya (Gambar2). Kerajinan uang kepeng masih memiliki prospek yang menjanjikan, terlebih model yang ditawarkan perajin makin variatif. ‘'Saat ini model antik atau terkesan lama banyak disukai buyer asing, hal ini berbeda dengan konsumen domestik yang lebih senang kerajinan uang kepeng yang alami. Penjualan kerajinan uang bolong ke pasar mancanegara bisa mencapai 100 pcs lebih. Untuk harga bervariasi mulai IDR 100.000 - 500.000 / pcs, tergantung desain dan ukuran yang diminta.

------------------------------------------------------
Untuk Korespondensi dengan UKM Mitra
UD Sinar Abadi Juwana
Pis Kepeng Kuningan dan Timah dengan Harga Bersaing
Pemilik: Bapak Subkhan
HP: +62 813 250 54 007
-------------------------------------------------------

Industri. UKM mitra saat ini menggunakan tungku pemanas berbahan bakar minyak yang menyerap 30% beban biaya produksi (HPP), selain itu penggunaan tungku pemanas bagi peleburan logam yang berupa lempengan timah dan kuningan UKM mitra tidak ramah lingkungan, sehingga menciptakan polusi dan serta boros BBM. Tungku yang masih digunakan UKM mitra saat ini masih bersifat tradisional dengan penggunaan bahan bakar yang tidak terukur, dimana suhu yang digunakan untuk membakar tungku tidak stabil sehingga polusi udara akibat proses pembakaran logam tidak sempurna, oleh karena itu perlu dikembangkan perangkat tungku hemat energi (proses burning) yang efektif untuk memperbaiki kualitas produksi pada CV Sinar Abadi Juwana.

--------------------------------------------------------
Rekayasa Mesin Burning
Capaian Temperatur: 1000-1300 derajat Celcius.
Implementasi : Industri Pengecoran Logam, Industri Garam Meja maupun UKM Bandeng Presto.
Bahan Bakar : Semua BBM termasuk juga minyak atau oli berkas pakai dapat digunakan di alat ini.
Alat Burning (Model Tungku) dalam proses mengajuan Hak Cipta (HKI).
Kepakaran Penelitian : Ariyawan Wahyu P (Dosen Teknik Mesin Polines/ 
Mahasiswa Program Doktoral Teknik Mesin Undip)
Diskusi dan Koresponensi: ariyawanwhp@yahoo.co.id
---------------------------------------------------------

Teknologi yang dikembangkan dibangun melalui riset selama beberpa tahapan sehingga menghasilkan teknologi pada tungu pembakar proven. Alat buning ini dapat digunakan dengan bahan bakar dengan kerlas yang rendah sekalipun seperti limbah minyak yang telah digunakan (reused oil) degan tetap menghasilkan panas di atas 1000 derajat celcius.

ketua Tim Pengabdian IBPE
Iwan Polines

...

Prev