Pages

Pages

29.5.11

Locus of Control bagi Pendekatan Akademis Mahasiswa

RESUME ARTIKEL PENELITIAN.
LOCUS OF CONTROL SEBAGAI BASIS MODEL
PENDEKATAN BIDANG AKADEMIS.

Oleh: Iwan Hermawan.
RAGAM : Jurnal Pengembangan Humaniora
Volume 9 Nomer 3, Desember 2009 // ISSN 1412-1050
Jurnal Ilmiah Lainnya...
[1] Alat Bantu Pemberajaran Mata Kuliah Projek PBE: Model Simulasi Multimedia
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, Volume 2 No. 1 ISSN: 1087-0868. Resume mengeni rancang bangun alat dukung pengajaran, serta pengukuran efektifitasnya dengan pendekatan statistik kuantitatif.
[2] Pengembangan Pendidikan dan Sosio Ekonomi Pada Pesantren Desa Ngrembel dan Unit Ekonomi Masyarakat di Sekitarnya.
Jurnal DIANMAS. Inovasi dan Aplikasi Ipteks. Volume 1 No.1 ISSN: 2089-9602. Publikasi Pengabidan Masyarakat di Desa Ngrebel dengan luaran rekayasa biogas portabel, pengebangan pendidikan PAUD, pembuatan koperasi pesantren, pengembangan pendekatan BCCT serta pengenalan TIK. Dengan luaran pengabdian masyarakt yang terukur.
[3] Katalog Produk 3D pada Industri Cinderamata Bubut Kayu Jati Sentra Jepon, Blora.
Jurnal Teknologi Informasi. Volume 1 No.1 Agustus 2010; ISSN: 2087-0868. Publikasi Pengabdian Masyarakat berupa pengebangan Tehnologi Katalog digital dan Prototipe 250 item Produk berbasis Pendekatan Visual 3D.
[4] Bagaimana Konsep dan Framework Membanggun e-Goverment di Indonesia.
Jurnal JAPBI . Januari 2005. ISSN: 1411-6871. Konsep pendekatan kerangka kerja mengembangkan e-Goverment di Indonesia berakar pada pendekatan kepuasan layanan publik dan Tata kelola IT (IT Good Governance).
[5] Audit Sistem Untuk Menilai Ketercapain Dukungan Layanan Sistem dan Pengawasan Manajemen berbasis COBIT pada Institusi. Jurnal Ilmiah. 2011. Mengembangkan pendekatan yang berakar melalui model COBIT pada konsep asitektur tehnologi dilingkungan lembaga pendidikan
[6] Disaster Recovery System Berbasis Framework Data Center pada Wide-Enterprise. Presentasi Seminar Nasional Manajemen V. ITS 2006. Prosiding ISBN 979-99735-2-X. Paparan makalah menjelaskan konsep strategis dari Framework DC Omar Zaidi dengan konsep pengengan terstruktur bagi manajemen disaster pada Wide Enterprise.
[7] Model Sofware Bagi Pengajaran pada Mata Kuliah E-Commerce; Pengabangan Model Pengajaran bagi Konten e-Learning. Publikasi Penelitian Dosen Muda. Tahun 2008. Jurnal RAGAM, Jurnal Pengebangan Humniora. Vol.9 No.3 ISSN:1412-1050. Konsep pendekatan kurikulum PBL pada Matakuliah e-commerce dalam rangka menjembatani keterbatasan infrastuktur dan simulasi.
[8] Locus of Control. Penelitian Sosio Ekonomi untuk mengukur Konsep LoC dalam Lingkungan Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Prestasi Akademik. Jurnal RAGAM: Jurnal Pengembangan Humaniora. Vol 9 No. 3 Desember 2009. ISSN: 1412-1050. Mengenai Konsep LOC bagi pendekatan pada area akademik dalam rangka peningkatan prestasi.
[9] Paradigma Perpustakan Digital berbasis pada Recomender System Mobile Media. Pengembangan Konsep Perpustakaan Digital yang ditiger menggunakan algoritma komponen prinsipal analisis (KPA) yang disebarkan menggunakan SMS. Telah terpublikasi dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi.




Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari 6 unsur ( 6 M ) yaitu : men, money, method, materials, machines dan market. Unsur manusia (men) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai salah satu cabang ilmu Manajemen, akhir-akhir ini mulai diperkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pendekatan Sumber Daya Manusia pada dasarnya menekankan pendapat, bahwa manusia adalah titik pusat dari setiap usaha yang akan dilakukan. Manusia dapat diartikan sebagai sebuah konsep/fakta, sebuah gagasan/realita, sebuah kelompok/individu. Dalam hubungan dengan lingkungannya, manusia merupakan suatu organisme hidup, dimana terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan ekstern maupun intern.




Dalam hal pengambilan keputusan baik perorangan/organisasi dapat dipandang sebagai sistem yang bekerja dalam suatu lingkungan dan bereaksi terhadap suatu rangsangan yang menimpanya/mengenainya. Tingkat pengendalian diri manusia dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapainya disebut sebagai Locus of Control (LOC). Ia juga menganggap bahwa kekuatan di luar kemampuan manusia merupakan rentetan dari tindakannya, ia yakin bahwa kekuatan tersebut merupakan hasil dari keberuntungan, kesempatan nasib, kekuasaan dari pihak lain atau tidak terduga karena sifatnya yang sangat kompleks. Sedangkan Lefcourt mengatakan bahwa seseorang yang memiliki Locus of Control internal yakin bahwa ia memiliki kontrol terhadap kejadian-kejadian dalam kehidupannya. Manusia akan melakukan perubahan terhadap dirinya dan tindakan-tindakannya serta yakin dan seolah-olah ia mampu mengendalikan masa depannya dan memandang dirinya sebagai agen yang efektif dalam menentukan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tingkat Locus of Control juga dapat mempengaruhi kemampuan akademis seseorang, berdasarkan penelitian yang dilakukan Tal dan Zohar (dalam Ross & Taylor, 1996) ditemukan bahwa adanya hubungan yang sangat signifikan antara Locus of Control dan pencapaian secara akademis dengan usaha pencapaian yang lebih tinggi secara internal daripada faktor eksternalnya. Sedangkan menurut Nowicki dan Stricland (dalam Ross & Taylor, 1996). Locus of Control berhubungan dengan kompetensi akademis dan terhadap kedewasaan social dan kemunculannya dihubungkan dengan independensi, usaha, serta perilaku motivasi pribadi. Selain berhubungan dengan factor kemampuan akademis, Locus of Control juga berhubungan dengan jenis kelamin. Jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi tingkat akademis orang itu sendiri, karena manusia sebagai individu mempunyai karakter atau watak yang berbeda-beda di dalam pola berpikirnya untuk menghasilkan sesuatu yang berdampak positif maupun negatif.

Berdasarkan paparan tersebut dibentuk kerangka pikir penelitian dengan dasar penerapan atau pengukuran sesuai tidaknya teori Locus of Control pada obyek implementasi studi kasus yaitu pada mahasiswa Politeknik Negeri Semarang.


Tujuan
Tujuan Penelitian ini tidak terlepas dari pada area konsep yang telah dibuktikan secara positif pada beberapa tori Locus of Control sebelumnya, tujuan akan mengacu pada ruang lingkup gender, bidang ilmu dan prestasi akademik. Sehingga tujuan penelitian ini akan meliputi: (a) Melakukan analisis mengenai tentang Locus of Control pada mahasiswa Politeknik Negeri Semarang sebagai basis kajian bagi pengembangan model peningkatan daya motivasi ilmiah pada mahasiswa, serta menguji kebenaran teori Locus of Control. (b)  Memberikan deskripsi Locus of Control mahasiswa Politeknik Negeri Semarang pada pendekatan prestasi akademik, gender dan bidang keilmuan yang dipilih (prodi, eksak, non eksak). (c) Melakukan analisis Locus of Control mahasiswa Jurusan/ Prodi pada Politeknik Negeri Semarang melalui pengukuran pengaruh tingkat Locus of Control mahasiswa dari tinjauan gender, prestasi akademik dan bidang keilmuan (rekayasa dan non rekayasa). (d) Merumuskan kembali strategi yang telah digunakan pada bimnbingan konseling dan merumuskan pendekatan efektif pada mahasiswa yang mampu membeikan peningkatan motivasi pengembangan dalam kepribadian maupun ilmiah. Uji beda Independen sampel T test digunakan untuk menyelesaikan pembuktian hipotesis ada tidaknya benda nyata Locus of Control berdasarkan Gender (jenis kelamin pria dan wanita) , serta ada tidaknya bedanyata Locus of Control mahasiswa berdasarkan jenis bidang ilmu serta penggunaan ANOVA untuk melihat bedanyata Locus of Control pada IPK mahasiswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS didap angka t Hitung 2,27 dan tingkat Sig t gender pada alfa 0.05 sebesar 0,007 (lihat lampiran) dan lehih rendah dari tingkat alfa yang digunakan 5% sehingga Ho ditolak, yang berbarti ada perbedaan nyata Locus of Control antara mahasiswa pria dan wanita. Pada Pengujian hipotesis untuk bidang iilmu (eksak dan non eksak), didapatkan Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS didap angka t Hitung 1,788 dan tingkat Sig t gender pada alfa 0.05 sebesar 0,077 (lihat lampiran) dan lebih tinggi dari tingkat alfa yang digunakan 5% sehingga Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan nyata Locus of Control antara Locus of Control mahasiswa bidang ilmu eksak dan Locus of Control mahasiswa non eksak.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS didapat angka Anova 12,917 dan tingkat Sig F akademik pada alfa 0.05 sebesar 0,000 dan lebih rendah dari tingkat alfa yang digunakan 5%, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti Ada perbedaan yang signifikan antara Locus of Control mahasiswa dengan tingkat kategori IPK yang dimilkinya. Sejalan dengan kerangka pikir penelitian di atas (LOC – Rotter), dapat dibuktikan bahwa Locus of Control memiliki beda nyata antara jenis kelamin mahasiswa pria dan wanita, Locus of Control memiliki beda signifikan pada masing-masing kategori IPK (akademik) yang dimiliki mahasiswa. Sedangkan Locus of Control mahasiswa dari tinjauan bidang ilmu (rekayasa dan non rekayasa) tidak memiliki beda nyata pada penelitian, hal ini dikarenakan biang ilmu yang diajarkan Politeknik Negeri Semarang pada jurusan-jurusan non rekayasa (Akuntansi dan Administrasi Niaga) memiliki muatan eksak yang relatif tinggi (seperti mata kuliah : matematika bisnis, statistik deskriptif, statistsik induktif, logika dan algoritma, pemrograman), sehingga kedua bidang ilmu pada politeknik negeri semarang tidak memilki beda nyata dalam pembentukan Locus of Control mahasiswa.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap hipotesis yang telah dirumuskan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (a) penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki Locus of Control internal; (b) nilai IPK responden berkisar antara 2,71 – 3,80; dimana antara responden laki-laki maupun perempuan memiliki cenderung memilih Locus of Control internal (memiliki tingkat pengendalian diri yang baik) serta Responden cenderung memilih Locus of Control internal (tingkat pengendalian diri yang baik) berasal dari kelompok jurusan non eksak (c) penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat pengendalian diri (Locus of Control) berdasarkan nilai akademik responden. Perbedaan di sini mengindikasikan bahwa rata-rata responden yang memiliki nilai IPK tinggi memiliki kecenderungan memilih Locus of Control internal. Sedangkan responden yang memiliki nilai IPK rendah, cenderung memilih Locus of Control eksternal; (d) penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat pengendalian diri (Locus of Control) berdasarkan jenis kelamin responden. Perbedaan di sini mengindikasikan bahwa rata-rata responden yang berjenis kelamin perempuan memiliki kecenderungan memilih Locus of Control internal. Sedangkan responden laki-laki cenderung memilih Locus of Control eksternal; (e) penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat pengendalian diri (locus of control) berdasarkan bidang ilmu (eksak dan non eksak) atau pada jurusan responden.

Opini Penulis terhadap Hasil Penelitian
Penelitian Locus of Control diperlukan untuk mengembangkan konsep pembinaan terhadap pola pikir dan motivasi mahasiswa. Konsep toritis yang diterapkan pada obyek studi kasus menunjukkan adanya perbedaan dengan toeri normatif Locus of Control, dikarenakan tekniks muatan eksak pada bidang non rekayasa relatif banyak. Namun secara umum, kosep Locus of Control masih sejalan dengan kondisi aktual objek penelitian. Selanjutnya penelitian Locus of Control dapat dikembangkan lebih dalam untuk penggalian potensi internal dan eksternal yang berkaitan yang relevan bagi pengembangan atmosfer akademik pada Politeknik Negeri Semarang.

Link Download PDF Jurnal