Batik Indonesia diakui UNESCO dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Pengakuan dunia tersebut direpresentasikan oleh UNESCO, selaku organisasi tertinggi dunia di bidang kebudayaan di bawah naungan PBB. Sejalan dengan dinamika fasion batik yang mendunia, industri kain tenun ATBM Indonesia turut mulai berkembang dengan ragam motif etnik yang diusung mewakili ragam corak nasional. Kota Pekalongan merupakan nominasi “World Creative City” oleh UNESCO dengan banyaknya sentra kerajinan berbasis akar budaya lokal, seperti batik dan tenun ATBM. Kota Pekalongan telah berkembang menjadi menjadi kota strategis budaya dan merupakan etalase batik dan kain tenun ATBM nasional dengan digelarnya festival tahunan fasion batik Internasional (pekalongankota.go.id). Kedua ikon produk batik dan kain tenun ATBM tersebut memberikan kontribusi yang signifikan pada PAD dalam sektor perdagangan 23,53%, serta berkontribusi dalam terciptanya dukungan lapangan tenaga kerja yang signifikan di Pekalongan.
Mitra Usulan pengabdian masyarakat IBPE ini adalah Hape Art, merupakan UKM Industri kreatif yang bergerak dalam bidang produk kerajinan Tenun-Batik Inovasi (TBI) yang meng-elaborasi produk-produk berbahan baku alami seperti: enceng gondok, endong dan bambu dan limbah kertas kemasan, seperti: kertas semen dan kertas majalah untuk dijadikan sebagai bahan baku material pakan tenun ATBM dan selanjutnya di lakukan proses batik tulis atas produk kerajinan seperti ditunjukkan. Karena aspek komponen yang terbentuk pada sebuah produk sangat kompleks meliputi pengelolaan bahan sepereti bamboo, akar wangi, kertas koran, majalah, teknik tenun dan teknik sablon dan batik, maka tim IBPE polines menyebutnya menjadi produk Tenun Batik Inovasi (TBI) Pekalongan. Produk mitra memliki ragam varian produk tenun-batik yang diminati pasar Eropa dan Asia. Negara Prancis, Jerman, Korea dan Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama. Produk mitra merupakan produk inovasi dengan mengusung tema “Go Green”; dimana produk yang dihasilkan mensinergikan konsep tenun ATBM - Batik Tulis dalam sebuah produk unik dengan material bahan berupa limbah produk baik berupa kemasan kertas maupun plastik. Produk UKM Hape Art (UKM1) diakui UNESCO sebagai produk UKM kreatif berakar pada budaya lokal dengan konsistensi pada kualitas sehingga memperoleh “UNESCO Award of Excelence Handycrafts 2012 South East Asia Programs”.
Sedangkanm mitra kedua merupakan bagian plasma dari Hape Art, di mana melakukan sub eskpor produk Tenun-Batik melalui perantara pihak ketiga. Usaha kerajinan ramah lingkungan yang dikembangkan UKM tersebut berbasis seni batik dan tenun dengan proses kreatif, meliputi:(1) pengolahan limbah kertas semen dan kertas kemasan menjadi bahan baku utama tenun yang unik dan khas, (2) proses pekerjaan tenun tradisional dengan ATBM, (3) sentuhan seni batik pada produk tenun yang unik dan khas, dan (4) pembuatan variasi produk kerajinan berbahan tenun berkualitas ekspor. Nilai strategis UKM Tenun Batik Inovatif ini adalah sebagai bentuk upaya dari nyata pemerintah dalam mengembangkan industri kreatif yang berakar pada budaya tradisional lokal (local cultural heritages), melalui pendekatan sains dan teknologi tepat guna yang ada di Politeknik Negeri Semarang. Pengembangan dan diseminasi informasi mengenai produk UKM mitra ini akan didukung oleh Pemerintah Kota Pekalongan (terlampir), dimana produk UKM berupa kerajinan TBI merupakan produk baru dan bentuk terobosan dalam pengkayaan khasanah produk nasional bernuansa etnis, sekaligus sebagai embrio ikon produk unggulan Kota Pekalongan sebagai salah satu nominator “Kota Kreatif Dunia” yang mewakili Indonesia.
Program kegitan dalam pengebangan bahan baku, salah satunya adalah pembuatan mesin irat bambu dan pembuatan instrumen pembelah bambu. Luaran publikasi artikel dipublis pada jurnal Diterbitkan oleh Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang Nomor ISSN : 1411-6863.
Mitra Usulan pengabdian masyarakat IBPE ini adalah Hape Art, merupakan UKM Industri kreatif yang bergerak dalam bidang produk kerajinan Tenun-Batik Inovasi (TBI) yang meng-elaborasi produk-produk berbahan baku alami seperti: enceng gondok, endong dan bambu dan limbah kertas kemasan, seperti: kertas semen dan kertas majalah untuk dijadikan sebagai bahan baku material pakan tenun ATBM dan selanjutnya di lakukan proses batik tulis atas produk kerajinan seperti ditunjukkan. Karena aspek komponen yang terbentuk pada sebuah produk sangat kompleks meliputi pengelolaan bahan sepereti bamboo, akar wangi, kertas koran, majalah, teknik tenun dan teknik sablon dan batik, maka tim IBPE polines menyebutnya menjadi produk Tenun Batik Inovasi (TBI) Pekalongan. Produk mitra memliki ragam varian produk tenun-batik yang diminati pasar Eropa dan Asia. Negara Prancis, Jerman, Korea dan Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama. Produk mitra merupakan produk inovasi dengan mengusung tema “Go Green”; dimana produk yang dihasilkan mensinergikan konsep tenun ATBM - Batik Tulis dalam sebuah produk unik dengan material bahan berupa limbah produk baik berupa kemasan kertas maupun plastik. Produk UKM Hape Art (UKM1) diakui UNESCO sebagai produk UKM kreatif berakar pada budaya lokal dengan konsistensi pada kualitas sehingga memperoleh “UNESCO Award of Excelence Handycrafts 2012 South East Asia Programs”.
Sedangkanm mitra kedua merupakan bagian plasma dari Hape Art, di mana melakukan sub eskpor produk Tenun-Batik melalui perantara pihak ketiga. Usaha kerajinan ramah lingkungan yang dikembangkan UKM tersebut berbasis seni batik dan tenun dengan proses kreatif, meliputi:(1) pengolahan limbah kertas semen dan kertas kemasan menjadi bahan baku utama tenun yang unik dan khas, (2) proses pekerjaan tenun tradisional dengan ATBM, (3) sentuhan seni batik pada produk tenun yang unik dan khas, dan (4) pembuatan variasi produk kerajinan berbahan tenun berkualitas ekspor. Nilai strategis UKM Tenun Batik Inovatif ini adalah sebagai bentuk upaya dari nyata pemerintah dalam mengembangkan industri kreatif yang berakar pada budaya tradisional lokal (local cultural heritages), melalui pendekatan sains dan teknologi tepat guna yang ada di Politeknik Negeri Semarang. Pengembangan dan diseminasi informasi mengenai produk UKM mitra ini akan didukung oleh Pemerintah Kota Pekalongan (terlampir), dimana produk UKM berupa kerajinan TBI merupakan produk baru dan bentuk terobosan dalam pengkayaan khasanah produk nasional bernuansa etnis, sekaligus sebagai embrio ikon produk unggulan Kota Pekalongan sebagai salah satu nominator “Kota Kreatif Dunia” yang mewakili Indonesia.
Link PDF File